BHAGAWADGITA
( dalam Puisi ).
Aum Bhagawadgita
Dengan nama Parta
Telah disadarkan oleh Bagawan Naryana sendiri
Yang disusun oleh Maha Rsi Vyasa
Dijaman dahulu kala
Dalam MAHABHARATA.
Oh Ibu pengapus inkarnasi
Telah melimpahkan percikan air suci
Amrita Adwita terdiri dari
Delapan belas bab.
Oh,Bhagawadgita Ibu pengasih
Kepadamu aku sujud memuja.
Sujud kepadaMu Oh Vyasa
Yg.memiliki budi pekerti tinggi
Dan pengelihatan suci
Bagaikan daun bunga teratai
Telah menyalakan pelita
Ilmu pengetahuan suci
Penuh dengan minyak Mahabharata.
Dhretarastra
Raja. Astinapura
Yang buta anak Rsi Vyasa
Dengan Ambika
Bak disambar petir
Dhretarasta gemetar
dihantui kecemasan
Resah gelisah
Merasa bersalah
Sebagai ayah
Yang selalu bermurah
Pada anaknya Duryodana si pemarah.
Dalam kegundahan jiwa
Yang tidak pernah bahagia
Tiba-tiba ada suara
Angin berdesing diantara
Dhretarastra dan Sanjaya
Muncul sosok berkelebat
Melesat cepat menuju pejabat
Astinapura yg tak melihat
Karena tersesat
Berdirilah dihadapannya
Maha Rsi Vyasa
Ayah Dhretarastra
Terucap kata
Om Swastyastu ayahku
Amba anakmu
Telah lama menunggu
Hamba mengaku
Dihadapanmu
Hamba nista
Tak berdaya
Buta tatwa
Buta etika
Buta susila
Buta segala
Tapi hamba masih punya rasa dihati
Untuk mengormati
Pilihan Gandari
Matanya ditutupi
Ayah pasti memahami
Rasa sedih di hati
Karena itu aku menyerah
Aku mengaku kalah
Aku tahu bagaimana
Gandari dan Duryodana
Dihasut sangkuni dengan tipudaya
Aku mengaku dosa.
Aku tak kuasa
Menolak semua
Keinginan mereka
Karena sayang Duryodana
Sebenarnya aku
Kasihan pada ponakanku
Pandawa putra pandu
Sepanjang masa hidupnya pilu
Penuh derita
Sengsara merana
Melana mengembara
Ditengah hutan rimba
Karena sangkuni yang licik
Tipu daya yg membuat jijik
Jauh dari sifat satwik
Kekayaan Indraprasta dibidik
Mulai tragedi tirta kamandalu
Terbakarnya istana kardus
Hingga harus hidup 12 tahun
Di hutan rimba
Hamba bersalah
Keluarga kuru bermasalah
Anaku sudahlah
Apapun keadaanmu adalah anugerah
Kalau saja ibumu dewi ambika
Tidak memejamkan mata
Saat melayani ayah
Maka tidaklah bermasalah
Inilah takdir Hyang Widhi
Inilah saatnya kau melangkahkan kaki
Menuju lintas batas yang tak terpagari
Siapapun boleh melintasi.
Bhagawadgita Ibu penghapus inkarnasi
Melimpahkan percikan air suci
Ibu pengasih, Ohm Bhagawadgita
KepadaMu aku sujud memuja.
Ayahku apakah anakmu yang buta
Layak melintasi Bhagawadgita?
Anakku justru itu Bhagawadgita
Diperuntukkan bagi umat manusia
Umat manusia yang buta
Tamasika, ahangkara, murka
Pendusta, penista, adharma
Semua yang bertentangan dengan dharma.
Anakku ku berikan kau repoter pandangan mata
Untuk itu cucuku sanjaya
Kan ku beri mata siwa
Aji waskita
Agar bisa melihat langsung perang kurukshetra
Pejamkan matamu sanjaya
Aku akan membuka siwadwara
Memberimu mata ketiga
Yaitu mata siwa
Dengan lentikan yang lembut
Tangan Maha Rsi menyentuh dahi sanjaya
Ketika membuka mata
Sanjaya takjub kaget takdisangka
Ia melihat kurukshetra
Dari pendopo hastinapura
Pendawa dan korawa
Siap dalam perang Bharatayudha.
Sejauh mata memandang
Dilembah dua bukit
Padang kuru ribuan prajurit
Menyemut saling berimpit.....
Laskar korawa yang gagah berani
Siap tempur menepi dibelahan kiri
Berbaris teratur tertata rapi
Membentuk formasi
Semua sayap terisi
Dan dipersenjatai.
Formasi pasukan gajah
dikomandoi Bisma yang gagah
Drona,Krippa,Karna,salya,
dursasana, Duryadana.
dan pasukan sayap berkuda
oleh seratus kurawa lainnya.
Disisi kanan pusukan pandawa
Yang gagah berani dengan formasi bajra
Suatu strategi perang ciptaan Dewa Indra
disisi timur menghadap kebarat siap siaga
Mengadapi pasukan kurawa
Yang siaga disisi barat menghadap timur.
Gumuruh sorak sorai
Riuh rendah memenuhi
Kaki langit Astina Pura
Merah membara
Langit Satinapura
Menggetarkan dada
Dua gugusan pasukan yang membara
Meniupkan angin panas Kuruksetra
Berembus ganas, panas, membaja
Atmosfer kuruksetra.
Dalam suasana panas siap tempur
Arjuna diatas kereta Krisna sebagai kusir
Menarik tali kendali
Hentakan Drap kaki kuda melesat
Menuju ke tengah tengah kedua pasukan.
BHAGAWADGITA
I. ARJUNA VISADHA YOGA
1. DRITARASTRA BERKATA :
WAHAI SANJAYA
DIMEDAN DHARMA KURUKSETRA
PASUKANKU DAN PASUKAN PANDAWA
SIAP TEMPUR SIAGA BERLAGA
APAKAH YANG AKAN MEREKA.
LAKUKAN?
2. SANJAYA BERKATA:
OH BAGINDA,
SETALAH MELIHAT PASUKAN
PANDAWA SIAP BERTEMPUR
DIMEDAN LAGA, RAJA DURYODANA
MENDEKATI GURU BESAR DRONA,
DAN BERSABDA DENGAN KATA-KATA:
3. SAKSIKANLAH GURUKU
PASUKAN PERKASA PUTRA PANDU
DIPIMPIN PUTRA RAJA DRUPADA
MURID GURU SENDIRI YG. BIJAKSANA
WAHAI DANG ACARYA.
4. INILAH PARA PAHLAWAN GAGAH
PEMANAH PEMANAH TANGGUH
SEHEBAT BIMA DAN ARJUNA,
YUYUDANA, WIRATA, DAN DRUPADA
SEMUANYA PANGLIMA PERKASA.
5. JUGA DRISTAKETU, CEKITANA,
DAN RAJA NEGERI KASI YANG PERKASA
PRAJURIT,KUNTIBOJA DAN SAIBIA,
BANTENG JANTAN MANUSIA.
6. JUGA YUDAMANIU YANG KEKAR
UTTAMAUJA YANG GAGAH BERANI
PUTRA PUTRA SUBADRADEWI
DAN PUTRA PUTRA DRUPADI
SEMUANYA PAHLAWAN BESAR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar