Arjuna visada Yoga,
/Arjuna dalam keragu-raguan dan kehilangan harapan.
Judul diatas adalah merupakan judul dari Bab.I Bagavadgita.
Bhagavadgita adalah salah satu kitab suci Agama hindu yang disebut Pancamo Veda ( Veda Kelima ) yang memuat sari pati ajaran Veda atau sari pati ajaran Agama Hindu,yang isinya sangat diperlukan masyarakat luas khususnya umat Hindu.
Bhagavadgita salah satu bagian dari Mahabharata.
Bhagavadgita terdiri dari 18 bab.
Bhagavadgita merupakan salah satu tuntunan hidup bagi umat Hindu, disamping Sarasamuscaya yang juga merupakan inti sari dari Mahabharata,gubahan Bhagawan Wararuci.
Bab I. ini terdiri dari 47 sloka,
Yang menggambarkan suatu suasana persiapan perang yang gumuruh dimedan Kuruksetra,antara Pandawa dan Kaurawa dua pihak bersaudara sepupu siap untuk bertempur, kedua belah pihak memiliki pahlawan-pahlawan yang perkasa dan senjata yang hebat.
Arjuna mengadakan inspeksi pasukan balatentaranya bersama-sama krisna,pengemudi keretanya yang juga sebagai Guru spiritualnya.
Arjuna merasa gemetar,pikirannya kacaubalau dan ngeri membayangkan akan kemusnahan bangsa Barata,
bangsanya dan nenek moyangnya sendiri,membayangkan akan kehancuran materi,moral,dan kehidupan spiritual yang diakibatkan oleh peperangan. Ia merasa duka dan berdosa.
Sikap Arjuna yang melukiskan bagaimana ia mengangkat senjata dan memacu keretanya maju,dan setelah melihat sanak keuarga dan mantan gurunya yaitu Drona berada dipihak lawan(Kaurawa) hatinya jadi bimbang ragu, dan duka nestapa badannya menjadi lemas,sejata terlepas dari tangannya,dan terakhir memilih rela dibunuh dan melemparkan senjatanya.Sikap Arjuna seperti ini dapat diikuti dari sloka-sloka 20,21, 26, - 27, 29 -30 dan 47. Dalam kehidupan manusia di dunia ini keadaan arjuna seperti itu, merupakan gambaran dari keadaan setiap orang dalam hidupnya penuh ketidak pastian/keragu-raguan, hal ini disebabkan oleh sifat yang lemah,kegelapan,ketidaktahuan, dan lain-lain.
Keadaan Arjuna seperti itu juga menggambarkan / mewakili keadaan manusia di dunia ini, yaitu suatu akekat gambaran perjuangan jiwa manusia, yang sedang berada diambang pintu menuju kehidupan spiritual yang lebih tinggi.
Sebelum melangkah menuju dunia spiritual, maka ia harus bertempur dan menundukan terlebih dahulu rasa keakuan,,kedunguan,dan kegelapan bhatinnya, yang memisahkan dia dari jiwanya sendiri, yang merupakan bagian daripada Atman yang Universal. Ini adalah evolusi jiwa manusia yang tidak mengenal ruang dan waktu,yang tiap saat berlangsung dalam dirinya.
I. 1. dhrtarastra uvaca :
dharma-ksetre kuru-ksetre
sama veta yuyutsavah
mamakah pandavas caiva
kim akurvata sanjaya.
Dhrtarastra berkata :
"Apakah yang akan mereka
lakukan,pasukanku dan pasukan Pandawa di medan dharma,kuruksetra, yang
siap tempur,wahai Sanjaya?"
Kuruksetra
adalah sebuah daerah yang luas,pada jaman dahulu kala menjadi
tanah-tumpah-darah suatu bangsa yang
disebut Kuru,dengan ibu kotanya Hastinapura.Bangsa Kuru ini adalah nenek moyang Kaurawa dan
Pandawa. Sesungguhnya arti perkataan ksetra adalah sebuah medan pertempuran
dan juga tempat
suci,tempat pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Karenanya juga disebut
Dharma Ksetra.
Sebenarnya
perkataan Kaurawa berarti putra-putra Kuru,sedangkan Padwa berarti putra-putra
keturunan Pandu.
Kuru adalah nenek moyang Kaurawa maupun Pandawa.Kaurawa adalah anak-anak dhritarastra, Pandawa adalah anak-anak Pandu. Dhritarastra dan Pandu adalah dua orang
bersaudara kakak
beradik,putra putra Maharaja Wicitrawirya dan cucu-cucu Baginda Maharaja
Santanu.
Dhritarastra mempunyai 100 orang anak,yang
tersulung adalah Duryodana. Keseratus orang anak ini di sebut Kaurawa. Sedangkan Pandu Mempunyai 5(lima)
orang anak Yaitu : Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa. Mereka inilah
yang disebut Pandawa. Dari kelima bersaudara Arjuna merupakan anak yang paling
istimewa, dan karenya Arjuna dipangil pula dengan nama atau julukan seperti :
Kurunanda ( yang berarti keturunan Bangsa Kuru) Kunti Putra ( anak Dewi Kunti
),Mahabahu( yang bersenjata Perkasa ).
Dalam hidup dan kehidupan ini atau dalam
kehidupan sehari hari kita tidak lepas dari Konflik baik konflik didalam diri kita sendiri ( pertentangan
pikiran yang dipengaruhi oleh obyek-obyek indria,yang menimbulkan rasa ingin menguasai,ingin memiliki,ingin
menikmati,saking kerasnya dorongan rasa itu,kita lupa akan ajaran dharma,atau menghalalkan segala cara untuk
bisa mendapatkan obyek - obyek indria itu, hal inilah yang bertentangan dengan
hati Nurani, atau dapat disebut Komflik antara Pikiran Dan Nurani ).
Yang mana Pikiran Yang dipengaruhi oleh
obyek-obyek indria yang menyebabkan perkataan dan perbuatan menyimpang dari jalan Dharma adalah diwakili Kaurawa.
Sedangkan Nurani diwakili Pandawa. atau sifat-sifat buruk/adharma diwakili oleh Kaurawa, sedangkan sifat baik dan bijak diwakili oleh Pandawa. Itulah sebabnya kuruksetra disebut pula Dharmaksetra yaitu suatu tempat dimana kebenaran dan kebajikan atau dharma yang langgeng itu harus dipertaruhkan sebagai suatu perjuangan mental dan spritual yang suci.
Sanjaya adalah pengemudi kereta kencana Dhritarasta yang buta,dan sebagai menteri penasehat pribadi dhritarasta,dan juga juru bicara serta reporter pandangan mata dari pertempuran-pertempuran dalam peperangan besar Mahabarata. Ia juga selalu hadir dalam peristiwa-peristiwa kenegaraan untuk mendampingi Maharaja Dhritarasta.
I.2. Sanjaya uvaca :
drishtva tu pandavanikam
vyudham duryodanas tada
acharyam upasamgamya
raja vachanaum abravit
Sanjaya menjawab :
Setelah melihat pasukan pandawa
siap bertempur dimedan laga
raja duryodana mendekati gurunya
guru besar Drona seraya berkata
Maharaja dritarastra yang buta juga digambarkan sebagai orang yang buta kebenaran.
Karana tidak bisa melihat,maka ia tidak bisa memerintah sebagai raja.Sebab itu kerajaan diperintah oleh Duryodana selama Panca Pandawa berada dalam pengasingan selama tiga belas tahun,setelah kembali dari pengasingan untuk memenuhi panggilan ketetapan perjanjian yang telah dimufakati.Tetapi Duryodana menolak untuk membagi kerajaan menyerahkan kekuasaannya kepada Pandawa sesuai dengan perjanjian yang telah disefakati, penolakan Duryodana inilah yang menyebabkan peperangan besar Mahabharata.
Dalam Kehidupan di Dunia ini Duryodana dilukiskan sebagai seorang yang berwatak kaku,keras kepala,angkuh dan licik. Tetapi ia juga pandai,murah hati dan pemberani.
I. 3. pasyai tam panduputranam
acharya maha mahatim chamum
vyudham drupadaputrena
tava sishyena dhimata
artinya:
saksikanlah itu pasukan Pandawa
betapa kuat pasukan putra-putra pandu
dipimpin oleh putra maharaja Drupada,
murid guruku sendiri yang bijaksana.
Gurubesar Drona adalah seorang brahmana,selain menjadi pendeta juga mempunyai keahlian dalam ilmu peperangan dan alat persenjataan berbahgai jenis. Ia adalah guru dari Pandawa dan juga Kaurawa.Selain guru besar drona ada dua orang lagi sebagai guru dalam soal-soal kenegaraan dan spiritual dipihak kaurawa, yaitu Bisma dan Kripa.
Sedangkan dipihak Pandawa hanya ada seorang,yaitu Kresna.
Perkataan acaharya berarti guru yang mengetahui dan faham benar akan arti ajaran-ajaran yang tercantum dalam kitab-kitab suci.Demikianlah Drona,Bisma,dan Kripa disebut pula Acharya.
Putera Maharaja Drupada adalah Dristadiumna. Ia merupakan musuh yang terpandai dalam pertempuran panah memanah melawan bala tentara Kaurawa.Ia adalah bekas murid Gurubesar Drona . Dristadiumna menjadi penglima tertinggi angkatan perang pendawa,ia juga merupakan ipar Pandawa, sebab adiknya, Drupadi menjadi istri mereka (Pandawa ).
Dalam sloka 4, yang artinya :
disana pula pahlawan panah jaya
sebanding dengan Bima dan Arjuna
Yuyudana,wirata dan Drupada
semuanya perwira perkasa.
Wirata adalah seorang raja dari negeri Matsia yang pernah memberi perlindungan
kepada Pandawa sewaktu mereka hidup secara incognito dinegeri tersebut selama
satu tahun. Kemudian ia menjadi sekutu terpercaya dari pandawa.
Yuyudana adalah adalah pahlawan dari bangsa Yadawa yang bertempur dipihak pandawa, ia juga dikenal dengan nama Satiaki.
Selain dari mereka yang disebut namanya diatas,pahlawan-pahlawan perkasa yang berada dipihak Pandawa adalah anatara lain :
Dristaketu Raja dari Negeri Cedi.
Cekitana perwira tinggi dalam bala tentara Pandawa.
Purujit dan Kuntiboja adalah dua bersaudara yang pernah membesarkan Kunti Dewi,
ibu dari Pandawa.
Saibia adalah Raja dari negeri Sibi.
Sloka 6, Yang artinya :
juga Yudamaniu yang kekar
uttamauja yang gagah berani
putra-putra Subadradewi dan Draupadi
semua pahlawan besar.
Yudamaniu dan Uttamauja adalah orang-orang kasatria yang menggabungkan diri dengan Pandawa.Yang dimaksud dengan putera Subadradewi adalah Abimaniu dari
perkawinannya dengan arjuna,sedangkan putra-putra Draupadi adalah lima orang Yaitu : Pratiwindia,Srutasoma,Srutakirti,Santika dan Srutakarma, masing-masing dari
Yudistira, Bima, Arjuna,Nakula dan Sahadewa.
Dalam sloka 4, yang artinya :
disana pula pahlawan panah jaya
sebanding dengan Bima dan Arjuna
Yuyudana,wirata dan Drupada
semuanya perwira perkasa.
Wirata adalah seorang raja dari negeri Matsia yang pernah memberi perlindungan
kepada Pandawa sewaktu mereka hidup secara incognito dinegeri tersebut selama
satu tahun. Kemudian ia menjadi sekutu terpercaya dari pandawa.
Yuyudana adalah adalah pahlawan dari bangsa Yadawa yang bertempur dipihak pandawa, ia juga dikenal dengan nama Satiaki.
Selain dari mereka yang disebut namanya diatas,pahlawan-pahlawan perkasa yang berada dipihak Pandawa adalah anatara lain :
Dristaketu Raja dari Negeri Cedi.
Cekitana perwira tinggi dalam bala tentara Pandawa.
Purujit dan Kuntiboja adalah dua bersaudara yang pernah membesarkan Kunti Dewi,
ibu dari Pandawa.
Saibia adalah Raja dari negeri Sibi.
Sloka 6, Yang artinya :
juga Yudamaniu yang kekar
uttamauja yang gagah berani
putra-putra Subadradewi dan Draupadi
semua pahlawan besar.
Yudamaniu dan Uttamauja adalah orang-orang kasatria yang menggabungkan diri dengan Pandawa.Yang dimaksud dengan putera Subadradewi adalah Abimaniu dari
perkawinannya dengan arjuna,sedangkan putra-putra Draupadi adalah lima orang Yaitu : Pratiwindia,Srutasoma,Srutakirti,Santika dan Srutakarma, masing-masing dari
Yudistira, Bima, Arjuna,Nakula dan Sahadewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar