Minggu, 25 Mei 2014

NGUNCAL BALUNG

Nguncal Balung adalah rentang waktu 35 hari setelah Galungan ( Buda Keliwon Dunggulan s/d Buda Keliwon Pahang ).

Nguncal berarti membuang, melepas.
Balung berarti tulang.

Tulang merupakan pengukuh tubuh,dan tempat melekatnya daging dan otot.
Tanpa adanya tulang, tibuh tidak mempunyai kekuatan.
Jadi Nguncal Balung berarti melepas,membuang tulang atau melepas kekuatan.
Yang dimaksud disini adalah melepaskan kekuatan hyang kala tiga yang turun pada
hari Penyekeban ( Minggu Paing uku Dunggulan ).
Upacara-upacara yang diselenggarakan pada hari Penampahan Galungan bertujuan untuk menyucikan, membebaskan hyang kla tiga dari sifat-sifat kala,sehingga kembali pada wujud semula yaitu Shanghyang Tiga Wisesa/Ida Sanghyang widhi,dan dalam Siwaisme disebut Siwa. Dalam ujud predana Beliau dikenal dengan sebutan Uma Dewi dan dalam wujud " kroda " disebut Durga Dewi/Durga Murti.
"Kala dalam hal ini dapat berarti energi/kekuatan, dapat pula berarti waktu.
Dengan demikian pengertian " nguncal balung" adalah dilepaskannya sifatt-sifat kala dari Sanghyang Kala Tiga baik dalam wujud purusa ( Kala Rudra ) maupun dalam wujud predana ( DURGA MURTI ) sehingga kembali dalam keadaan somia / tenang,atau waktu itu ( selama nguncal balung ) Beliau
dalam keadaan somia/tenang.
Oleh karena itu dianggap kurangbaik untuk memujua Beliau dengan sebutan Sang Hyang Kala,Kala Rudra,Durga Dewi,apalagi Durga Murti, dengan kata lain
 "Tidak baik ila dahat) menyelenggarakan upacara Bhuta Yadnya terutama dalam tingkat Tawaur".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar